dein.tube — Harga BBM Pertamax- JAKARTA. Jangan terkejut jika makin susah memperoleh bahan bakar minyak (BBM) tipe Pertalite. Pertamina tidak kembali sediakan Pertalite di beberapa SPBU. Bila susah memperoleh Pertalite, customer dapat memberli BBM Pertamax atau semacamnya di SPBU Shell, Vivo, dan BP.
PT Pertamina lewat Pertamina Patra Niaga mengatakan sekitar 235 Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) tak lagi jual Tipe BBM Khusus Penempatan (JBKP) Pertalite. Tetapi, 7751 SPBU tetap jual Pertalite yang menyebar di SPBU semua Indonesia.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menjelaskan, ada penataan dari Tubuh Pengontrol Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) untuk penetapan SPBU mana yang bisa jual BBM Bantuan baik solar atau pertalite. Ini juga telah jalan sekian tahun terakhir.
“SPBU yang jual Pertalite ada 7751 dan yang tidak ada Pertalite cuma 235 menyebar di semua Indonesia,” kata Heppy ke Kontan, Jumat (30/8).
Heppy menerangkan beberapa titik SPBU yang jual BBM bantuan ditetapkan oleh BPH Migas secara beragam pemikiran, diantaranya lajur angkutan umum, tidak di tempat permukiman menengah ke atas, tidak di wilayah industri, dan sebagainya. Usaha ini dilaksanakan Pertamina supaya BBM bantuan dapat semakin pas target.
Menurut Heppy, dari segi Pertamina Patra Niaga sebagai operstor pada prinsipnya salurkan sama sesuai peraturan yang ditetapkan regulator dan mengatur pendistribusian supaya paket yang diputuskan Pemerintahan memenuhi sampai tahun akhir.
“Warga tidak butuh cemas, setiap daerah ditegaskan tetap ada BBM bantuan baik Biosolar atau Pertalite. Secara jumlah kecil saja yang tidak jual Pertalite dan ini tidak ada hubungannya dengan gagasan pemerintahan [pembatasan Pertalite] pada 1 Oktober,” ungkapkan Heppy.
Heppy menambah SPBU tertentu yang tidak jual Pertalite ini memungkinkannya kekuatan penghematan Pertalite yang dapat disaksikan dari aktualisasi. Dari paket Pertalite 2024 sejumlah 31,enam juta kiloliter, aktualisasi sampai tengah Agustus ini baru capai 18,enam juta kiloliter atau 59% dari paket.
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro menjelaskan cara hentikan pemasaran Pertalite di SPBU tertentu perlu dilaksanakan dengan berhati-hati dan ditijau kembali berkenaan ongkos dan faedahnya. Masalahnya dekati tahun akhir ini ada banyak acara besar seperti Pemilihan Kepala Wilayah di Indonesia (Pemilihan kepala daerah) atau Pemilihan Umum Wilayah.
“Keperluan akan distrubusi logistik, kegiatan sosial warga, termasuk ad proses politikal seperti kampanye dan lain-lain tentu saja memerlukan BBM yang lebih besar,” kata Komaidi ke Kontan, Jumat (30/8).
Selainnya Pemilihan kepala daerah, ada acara besar lain yakni Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang hendak membutuhkan konsumsi BBM yang lebih besar .
Komaidi menjelaskan dengan nasional pemasaran BBM Pertamina ialah 75% dan 40%-nya ialah Pertalite. Ini akan berpengaruh besar terlebih lagi bila disaksikan dari profile pemakainya dipakai di fragmen roda 4 atau roda 2 yang nyaris 90% menenggak Pertalite.
“Ada karyawan online (driver dan pengantar) yang menggunakan Pertalite. Jika itu tidak ada di sejumlah SPBU yang dicemaskan terjadi pergolakan di tengah-tengah keadaan ini,” ungkapkan Komaidi.