dein.tube – Menurut situs slot gacor belo4d, Pemerintahan mengadakan lelang Surat Hutang Negara (SUN) ini hari dengan sasaran indikatif Rp26 triliun.
Diambil dari info Direktorat Jenderal Pendanaan dan Pengendalian Dampak negatif (DJPPR) Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa, lelang dibuka pada jam 09.00 WIB dan ditutup pada 11.00 WIB dengan tanggal setelmen Kamis (20/3).
Terdapat delapan seri yang dilelang, salah satunya SPN03250618 (penerbitan baru), SPN12260305 (pembukaan kembali), FR0104 (pembukaan kembali), FR0103 (pembukaan kembali), FR0106 (pembukaan kembali), FR0107 (pembukaan kembali), FR0102 (pembukaan kembali), dan FR0105 (pembukaan kembali.
Seri SPN03250618 dan SPN12260305 dijajakan tingkat coupon diskonto dan tanggal jatuh termin masing-masing 18 Juni 2025 dan 5 Maret 2026.
Sementara seri yang lain dijajakan tingkat coupon dan tanggal jatuh termin yang berbagai ragam.
FR0104 tawarkan tingkat coupon 6,50000 % dengan tanggal jatuh termin 15 Juli 2030.
FR0103 pada tingkat coupon 6,75000 % dan tanggal jatuh termin 15 Juli 2035.
FR0106 pada tingkat coupon 7,12500 % dan tanggal jatuh termin 15 Agustus 2040.
FR0107 pada tingkat coupon 7,12500 % dan tanggal jatuh termin 15 Agustus 2045.
FR0102 pada tingkat coupon 6,87500 % dan tanggal jatuh termin 15 Juli 2054.
Paling akhir, FR0105 pada tingkat coupon 6,87500 % dan tanggal jatuh termin 15 Juli 2064.
SUN yang dilelang memiliki nominal per unit sejumlah Rp1 juta. Pemerintahan mempunyai hak untuk jual ke-8 seri SUN semakin lebih besar ataupun lebih kecil dari jumlahnya indikatif yang ditetapkan.
Adapun hasil lelang akan dipakai untuk penuhi beberapa dari sasaran pendanaan dalam APBN 2025.
Untuk dipahami, pemerintahan sudah pendanaan hutang baru sebesar Rp224,3 triliun sepanjang Januari sampai Februari 2025, sama dengan 28,9 % dari sasaran APBN sejumlah Rp775,9 %.
Pendanaan hutang itu asal dari penarikan hutang surat bernilai negara (SBN) sejumlah Rp238,8 triliun dan utang neto minus Rp14,4 triliun.
Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono dalam pertemuan jurnalis APBN KiTa Edisi Maret 2025 di Jakarta, Kamis (13/3), mengatakan pendanaan APBN terus akan diatur konsep kecermatan dan terarah dan pertimbangkan efisiensi bujet dan dinamika pasar keuangan.