dein.tube — Alvin Lim, seorang advokat sekalian pendiri LQ Indonesia Law Firm, menarik perhatian public dengan cara polemisnya. Belakangan ini, Alvin mengatakan support kuat ke Agus Salim dalam perselisihan berkaitan pengendalian bantuan, yang mengikutsertakan Pratiwi Noviyanthi. Support ini munculkan pertaruhan selanjutnya berkaitan peranannya di dunia hukum dan usaha.
Bukan hanya stop pada support kepribadian, Alvin dengan terbuka melawan Pratiwi Noviyanthi dan Denny Sumargo dengan imbalan besar, yakni Rp3 miliar, pada sebuah scenario berlebihan yang tersangkut air keras. Di lain sisi, pernyataannya sebagai “putra mahkota 9 Naga” menambahkan dimensi menarik pada pro-kontra yang menyelimutinya dianya.
Keterkaitan Alvin Lim dalam bentrokan ini menambahkan komplikasi kasus yang telah memancing perhatian khalayak luas. Dengan popularitasnya yang telah dikenali public, beberapa langkah Alvin mempunyai potensi mempengaruhi pemahaman public pada kasus ini. Berikut infonya, disimpulkan Liputan6, Jumat (29/11).
Pendiri LQ Indonesia Law Firm yang Tangani Banyak Kasus Besar
Alvin Lim dikenali sebagai pendiri LQ Indonesia Law Firm, yang tangani beragam kasus hukum besar di Indonesia, dan seorang pebisnis dengan background yang unik. Pada sebuah pernyataan public, Alvin mengatakan jika dianya ialah putra dari Atang Latif, seorang pebisnis besar yang dikatakan sebagai sisi dari barisan 9 Naga. Nama 9 Naga sendiri kerap disangkutkan barisan pelaku bisnis yang mempunyai dampak krusial di Indonesia.
Di luar kegiatan hukumnya, Alvin mempunyai portofolio usaha yang luas, termasuk membangun Quotient Grup. Dia bahkan juga dikatakan sebagai salah satu advokat Indonesia dengan Lisensi Seri 7 NASD dari Amerika Serikat, yang menunjukkan kepenguasaannya pada sektor hukum dan keuangan.
Pernyataan Alvin sebagai “putra mahkota 9 Naga” perkuat pemahaman public mengenai jalinan kekuasaannya di dunia usaha dan hukum, walau dia sendiri tidak memberi detil selanjutnya mengenai peranan sebetulnya dalam barisan itu.
Support ke Agus Salim dan Siap Membeli Hak Tagih Bantuan
Keterkaitan Alvin Lim dalam kasus Agus Salim berawal dari konflik berkaitan pengendalian dana bantuan yang mengundang kritikan dari beragam faksi, termasuk Pratiwi Noviyanthi. Alvin dengan terus-terang mengatakan suportnya pada Agus Salim, bahkan juga tawarkan untuk beli hak tagih bantuan dari beberapa kontributor.
Cara ini tidak cuma perkuat posisi Agus Salim, tapi juga memacu tanggapan dari faksi yang lain terturut, seperti Pratiwi dan Denny Sumargo. Pada sebuah pengakuan, Alvin menyebutkan jika perlakuan ini dilakukan untuk bela kebenaran dan melawan mereka yang dia anggap tidak adil.
Keputusan Alvin untuk secara public memberikan dukungan Agus Salim jadi perhatian, karena cara ini dipandang seperti sisi dari taktik untuk menjaga kredibilitas hukum di tengah-tengah kritikan public yang tetap berkembang.