Periset Ini Dapatkan Samudra Ke enam, Lebih Besar dari Pasifik

Periset Ini Dapatkan Samudra Ke enam, Lebih Besar dari Pasifik
Pers MGO303 – Pengetahuan mengenai 7 benua dan 5 samudra telah diberikan sejak awal. Tetapi siapa kira, selesai penemuan benua ke-8 yang lenyap semenjak 375 tahun ada, sekarang gantian samudra ke enam. Walau tetap jadi pertanyaan, beberapa periset percaya akan kehadiran samudera ke enam yang tempatnya misteri.
Periset ungkap bukti mengagumkan jika Bumi mempunyai ‘samudera keenam’ yang terselinap dalam bumi. Suplai air raksasa ini, ada dalam batu biru yang dikenali sebagai ‘ringwoodite’, terpendam dalam susunan bumi sepanjang 400 mil di permukaan.
Walaupun tidak bisa dijangkau, ringwoodite bertindak selaku seperti spons, menyerap air dan jaga air dalam susunan molekul ke-4 air yang terdapat dalam bebatuan mantel.
Team periset dari Kampus Northwestern di Illinois temukan bebatuan berair ini dengan memakai seismometer untuk menghitung gelombang gempa bumi di semua Amerika. Mereka temukan jika gelombang itu tak terbatas pada permukaan bumi, tapi bergerak sampai pokok planet.
Dengan menghitung kecepatan dan kedalaman gelombang itu, beberapa periset sukses landingkan penemuan mereka pada ringwoodite. Berikut secara lengkap Liputan6.com meringkas penemuan dan teori samudra ke enam merilis dari Unilad, Kamis (26/10/2023).
Jumlah Air di Samudra Ke enam Melewati Air di Permukaan Bumi
Riset mengutarakan jika ringwoodite bisa memiliki kandungan sampai 1,5 % air. Bahkan juga bila cuma 1 % dari formasi molekul ringwoodite ialah air, ini bermakna jika bebatuan ini memiliki kandungan 3x semakin banyak air dibanding semua lautan di atas bumi.
Bahkan juga Pasifik, penyandang panggilan samudra paling luas di Bumi kalah bila jumlah airnya dibanding samudra ke enam misteri ini.
“Saya berpikir kita pada akhirnya menyaksikan bukti ada transisi air di semua bumi, yang bisa menolong menerangkan banyaknya air cair di atas planet yang bisa ditempati. Beberapa periset sudah cari perairan dalam yang lenyap ini sepanjang sejumlah dasawarsa,” kata pakar geofisika Steve Jacobsen
Tetapi, untuk sekarang ini, bebatuan ringwoodite baru diketemukan di permukaan Amerika Serikat. Jacobsen dan teamnya sekarang bernafsu untuk tentukan apa susunan ini melingkupi semua planet Bumi.
Tempatnya 660 Km di Bawah Permukaan Bumi
Sebagai tambahan pada penemuan ringwoodite, pada tahun 2014 team periset temukan bukti ada perairan yang krusial antara mantel bawah dan atas Bumi. Penemuan ini tersingkap saat mereka menganalisa berlian sangat jarang yang tercipta sekitaran 660 km di permukaan bumi.
Bukti memperlihatkan jika air ada dalam zone peralihan ini, yang berada pada kedalaman 410 sampai 660 km, dengan penekanan yang besar sekali sampai 23.000 bar yang mengganti susunan kristal mineral olivin hijau zaitun.
Study yang diedarkan dalam jurnal Nature oleh team periset dari Jerman, Italia, dan Amerika mengatakan jika susunan intern dan dinamika Bumi dikuasai oleh batasan pada kedalaman 660 km, yang memisah zone peralihan mantel atas dan mantel bawah.
Perkokoh Teori Air di Bumi Bukan Asal dari Asteroid
Penemuan ini memberikan dukungan teori jika air laut turut menemani lurusan subduksi dan masuk zone peralihan. Bukti ini ungkap mengenai transisi air Bumi yang meliputi sisi dalam bumi kita.
Penemuan ini perkuat teori jika air di Bumi asal dari dalam planet ini, tidak dari asteroid atau komet.
Penemuan ini adalah tiang penting pada pengetahuan kita mengenai asal mula air di Bumi dan dinamika intern planet ini.
Dengan riset yang jadi berlanjut, beberapa periset terus akan mengeruk mistis dalam bumi yang masih belum dipecahkan, menolong kita pahami bagaimana planet ini tercipta dan bagaimana transisi airnya bekerja, dari permukaan sampai kedalamannya yang terselinap.